Muslimah Mualaf Jepang, Dinikahi Orang Pasuruan



Sungguh Islam menjadi agama rahmatan lil 'alamin, rahmat bagi seluruh alam semesta. Kala banyak negara non muslim yang menyudutkan Islam dengan pemberitaan melalui medianya bahwa Islam itu teroris, wanita satu ini tak mempercayainya.
Ia justru menjadi tertarik dan memeluk agama Islam. Di tempatnya berada, Jepang, komunitas Islam disana sangat ramah dan baik hati. Mereka cepat bergaul dengan saudara sesama muslim. Sementara orang-orang Jepang sangat asing dengan ajaran Islam yang hanya menyembah satu Tuhan.
Namanya Maryam, wanita cantik berkulit putih dengan mata sipit itu dilahirkan di Hamamatsu, Jepang. Dari orang tua yang tentu saja sama sekali tidak mengenal islam dan ajarannya. Maryam tentu bukan nama aslinya, itu adalah nama setelah ia menjadi muslimah.
Jika tidak diperhatikan dengan seksama, Anda tentu tidak akan mengira bahwa wanita yang mengenakan baju muslimah dan jilbab besar itu asli dari Jepang. Bagaimana bisa kehidupan Jepang yang jauh dari konsep ketuhanan membawa Maryam menjadi mualaf? Simak kisah inspiratif muslimah mualaf Jepang bernama Maryam ini.

Kenal Islam Saat Pertukaran Pelajar

Sekolah-sekolah umum di Jepang memang tidak ada pelajaran agama. Sekolah tidak mengenalkan anak didiknya dengan konsep ketuhanan. Ia justru mengenal Islam dari pelajaran sejarah. Beruntunglah Maryam, saat sekolah menengah, ada seorang pelajar muslim yang mengikuti pertukaran pelajar di sekolahnya. Hal itu membuat Maryam banyak bertukar pikiran tentang agama dan ketuhanan dari pelajar muslim tersebut.
Namun, saat itu Maryam hanya tertarik untuk berdiskusi saja, bukan masuk Islam. Begitu pula ketika kuliah, ada seorang kawannya mempresentasikan tentang Islam di universitasnya sebagai bagian dari tugas kuliah.
Orang Jepang tidak ada yang fanatik pada satu agama. Oleh karenanya pengetahuan Maryam tentang Islam saat itu hanya sekedar untuk memperkaya pengetahuannya bukan untuk mencari kebenaran. Sehingga pengetahuannya tentang islam tak membuatnya menjadi mualaf saat itu.

Tak Percaya Islam Dikaitkan dengan Terorisme

Kendati begitu, Maryam tertarik dengan Islam. Remaja yang hobinya menari, ia semakin banyak mengenal Islam dari orang-orang Indonesia. Maryam bertemu orang Indonesia pada acara-acara kebudayaan dimana ia sebagai penari di sana.
Dari interaksinya dengan orang-orang Islam dari Indonesia itu Maryam mulai bingung dan banyak pertanyaan yang ada di kepalanya. Mengapa orang Islam tidak memakan daging babi dan minum sake (minuman beralkohol khas Jepang), sementara di Jepang sake menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari orang Jepang.
Belum juga terjawab pertanyaan Maryam tentang Islam, pada 11 September 2011 dunia dihebohkan dengan tragedi WTC di Amerika Serikat. Dari situ banyak pemberitaan yang mengaitkan Islam pada terorisme. Ia tidak percaya dengan berita media sebab orang-orang Islam yang pernah ia temui berperilaku baik.
Ketidakpercayaan itu membuat Maryam mengikuti pertemuan yang dihadiri orang Jepang dan Indonesia untuk membahas tragedi WTC tersebut. Dari situ Maryam akhirnya kenal dengan seorang pemuda muslim asal Indonesia.

Masuk Islam, Dinikahi Orang Pasuruan

Pemuda itu bernama Bambang, asal Pasuruan, Jawa Timur. Mereka saling mengenal sejak kejadian WTC mencuat pada bulan September tahun 2001. Bambang bekerja sebagai karyawan sebuah industri di kota tempat Maryam tinggal.
Dua bulan semenjak perkenalannya, sekitar tanggal 11 Desember 2001 Maryam mengucap dua kalimat syahadat. Itu artinya sekarang ia menjadi mualaf, orang yang baru masuk Islam. Bambang memberanikan diri untuk melamar gadis cantik asli Jepang tersebut. Pernikahan itu terjadi lima hari setelah Maryam mengikrarkan diri menjadi bagian dari Islam.
Orang tua Maryam yang asli Jepang terlihat heran dan bingung. Pernikahan putrinya dengan seorang muslim asal Indonesia terkesan asing bagi sebagian besar masyarakat di Jepang. Tradisi di Jepang, pemuda-pemudi di sana hidup bersama serumah terlebih dahulu sebelum menikah. Atau berkumpul dalam satu rumah selamanya tapi tidak menikah dan bisa gonta-ganti pasangan.
Meski kebingungan, orang tua Maryam itu tetap mengizinkan Bambang menikahi puteri mereka. Pernikahan pun akhirnya digelar di Pasuruan, Jawa Timur pada tanggal 16 Desember 2001 oleh wali hakim. Setahun setelahnya puteri pertama mereka lahir. Bambang dan Maryam memberi nama Sakinah.
Tiga tahun berselang, adik Sakinah lahir ke dunia yang diberi nama Abdullah Alim. Wajah keduanya sungguh mirip ibunya, Maryam. Berkulit putih dengan mata sipit khas Jepang tapi bisa berbahasa Indonesia. Di Pasuruan, Maryam cukup terkenal karena sempat diliput media setempat.

Berpakaian Muslimah dan Berjilbab Besar di Jepang

Setelah masuk islam, Maryam selalu mengenakan pakaian muslimah. Banyak warga Jepang yang memandang aneh atas pakaian muslimah yang Maryam kenakan. Saat musim panas yang mencapai suhu 38 derajat, para muslimah Jepang tetap menggunakan baju besar. Sementara orang Jepang memilih pakaian serba mini.
Maryam dan muslimah lain di Jepang tetap menggunakan baju dan jilbab besar saat musim panas, tapi tidak terlalu tebal dan menyerap keringat. Namun tentunya tidak pendek dan menerawang. Maryam selalu berpakaian gamis dengan jilbab besar ke segala tempat termasuk ke pasar.
Warga Jepang yang tak memperhatikannya pasti tidak menyangka bahwa wanita dibalik jilbab besar itu asli Jepang. Sebab dalam bayangan orang Jepang, wanita dengan pakaian seperti itu berasal dari timur tengah atau afrika utara saja.

Pesan Maryam untuk Muslim Indonesia

Bersuami orang Indonesia membuat Maryam juga mencintai Indonesia seperti halnya mencintai Jepang. Saat berkunjung ke Indonesia, ia menyukai kehangatan dari orang-orang Indonesia. Bahkan ia mempunyai makanan Indonesia dan mangga sebagai buah favoritnya di Indonesia. Kecintaan Maryam pada Indonesia dan muslim di Indonesia sangat tulus.
Akan tetapi Maryam mempunyai kritik dan pesan kepada para generasi muda Indonesia yang condong dengan gaya hidup kebarat-baratan.
"Banggalah menjadi muslim, jangan condong ke barat", ucapnya.
Maksudnya cintalah pada syariat Islam dan jangan ikuti gaya hidup orang barat yang tidak islami. Maryam juga berpesan meminta para da'i diirimkan ke Jepang untuk membangun pendidikan Islam disana.

0 komentar:



Posting Komentar